Pentingnya Memahami Pertanian Primitif
Pertanian Primitif - Pertanian primitif adalah sistem pertanian yang menggunakan sistem lahan berpindah dengan menggunakan lahan yang telah ditanami sekali hingga dua kali kemudian ditinggalkan untuk mencari lahan baru untuk ditanami kembali.
Sistem ini dapat disebut juga dengan huma atau lading berpindah. Selain itu, pertanian primitf juga sifatnya masih sangat sederhana. Kesederhanaan ini terlihat dari tujuan, alat, metode dan hasil.
Tujuan pertanian primitif dikatakan sangat sederhana. Hal ini dikarenakan petani hanya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup (pangan) dan tidak memenuhi kebutuhan sementara atau memikirkan kebutuhan jangka panjang.
Pertanian primitif dilakukan dengan membakar lahan liar untuk membuat ladang. Setelah itu, lahan digarap dengan cangkul dan ditanami bibit tanaman seperti singkong, talas dan jagung.
Pengolahan tanah dilakukan dengan membuat lubang tanam secara langsung atau dengan membalik tanah untuk membuat lubang tanam.
Setelah musim panen, lahan ini akan ditinggalkan dan akan dicari lokasi atau lahan baru. Petani primitif menetap di dekat ladang dalam bentuk petani atau rumah. Alat pertanian primitif berupa cangkul, tendang, parang, arit, dan tombak.
Pertanian primitif berlangsung saat jumlah populasi manusia masih sedikit. Segala kebutuhan pangan terpenuhi dan siap tersedia di alam sekitar.
Manusia melakukan tindakan berburu dan meramu berbagai bahan pangan untuk dikonsumsi. Setiap individu bebas mengumpulkan, memburu lalu meramu bahan pangan untuk melangsungkan kehidupan.
Akan tetapi, sewaktu jumlah populasi manusia semakin meningkat maka ketersediaan bahan pangan di alami kian terbatas.
Manusia belajar dari alam bagaimana proses kejadian pertumbuhan dan perkembangan tanaman hingga menghasilkan buah dan biji.
Tindakan membuang biji-bijian sisa makanan, yang tumbuh lalu berkembang dan berbuah hingga siap dikumpul sekaligus diramu menjadi bahan pangan merupakan suatu pengalaman awal bagi manusia untuk memulai proses budidaya tanaman.
Sumber :
Mursalat, A. (2022). Buku Ajar Pembangunan Pertanian. Media Sains Indonesia.
Post a Comment for "Pentingnya Memahami Pertanian Primitif"