Pentingnya Memahami Pertanian Modern
Pertanian Modern - Pertanian modern adalah pertanian yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi proses sekaligus mengurangi input sumber daya alam seperti tanah, air dan energi.
Pertanian modern juga melibatkan penggunaan mesin, rekayasa genetika, sistem informasi, dan lain-lain. Pada umumnya, pertanian modern merupakan penerapan inovasi atau teknologi yang lebih maju di bidang pertanian, pembeda antara pertanian modern dan pertanian tradisional, yaitu penanganan pasca panen, pengendalian hama yang efektif dan penggunaan mesin yang mempermudah dan mempercepat aktivitas petani.
Mengapa pertanian modern? Kebutuhan pangan di negara kita tidak dapat dipisahkan, masyarakat bergantung pada pangan, sehingga jika tidak ada pangan, masyarakat akan mati kelaparan.
Pertanian modern tentu saja dapat mengatasi hal ini dengan cepat, misalnya lahan yang sempit dapat menghasilkan produksi yang melimpah dalam waktu yang relatif cepat.
Adapun mengapa disebut dengan pertanian modern karena:
- Pertanian modern menjadikan hal yang mungkin menjadi mungkin.
- Pertanian modern menciptakan kemudahan.
- Pertanian modern menghasilkan produksi yang lebih besar.
- Pertanian modern menghemat waktu.
- Pertanian modern memberikan dampak yang positif dan inovatif.
Pertanian modern tidak hanya berlangsung on farm tetapi juga meluas ke kegiatan produksi off farm. Program industrialisasi pertanian merupakan bagian dari pembangunan pertanian modern.
Unit usaha agriindustri skala mikro, menengah dan besar berkembang untuk menghasilkan produk bernilai tambah yang memenuhi kebutuhan segmen pasar yang berbeda, seperti pengolahan jahe menjadi bubuk jahe dan produk lainnya, termasuk bagian dari pertanian modern dalam kegiatan off farm.
Pertanian modern memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia dan industri. Namun, pertanian modern juga memiliki kelemahan yang berasal dari dampak teknologi dan padat modalnya pada petani kecil yang merupakan petani dan buruh tani.
Kategori petani kecil dapat dengan mudah ditemukan di banyak negara agraris. Jumlahnya lebih banyak dari petani dengan modal kuat dan lahan luas.
Jika keberlanjutan pertanian modern tidak diatur sesuai dengan potensi sumber daya manusia yang ada, tentu petani kecil akan berisiko kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, transisi dari pertanian ke non-pertanian tidak mudah bagi petani kecil. Alternatifnya adalah mengembangkan potensi dan keterampilan petani kecil dengan melakukan diversifikasi mata pencaharian on farm dan off farm sejak usia dini.
Pertanian modern tidak hanya berkembang di pedesaan dengan lahan pertanian yang cukup. Namun, pertanian modern juga dapat berkembang di lahan yang terbatas, bahkan di perkotaan.
Pertanian modern terus dimodernisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya pertanian, memungkinkan untuk melakukan kegiatan pertanian dan berkebun di mana saja dan mengurangi beban kerja manusia.
Adapun sistem pertanian modern yang dapat dikembangkan adalah:
Sistem Pertanian Terpadu
Sistem pertanian terpadu adalah sistem yang memadukan pertanian, peternakan, peternakan, perikanan dan kegiatan ilmiah lainnya untuk memaksimalkan potensi lahan sekaligus mengurangi limbah yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
Misalnya menggunakan sekam padi dan jerami sebagai pakan ternak atau menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk. Selanjutnya, sistem pertanian terpadu juga dapat dikombinasikan dengan operasi distribusi untuk mengurangi biaya distribusi dan permainan harga di tingkat distributor dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.
Sistem Pertanian Terotomatisasi
Sistem pertanian terotomatisasi adalah sistem yang menggunakan perangkat pintar untuk secara otomatis melakukan proses tertentu dalam operasi pertanian, seperti irigasi, pemupukan, dan sebagainya.
Pengembangan alat pembelajaran mesin dan sensor lingkungan sekarang memungkinkan penerapan sistem pertanian terotomatisasi.
Selain melakukan banyak tugas, sistem pertanian terotomatis juga memungkinkan desain lingkungan tempat aktivitas pertanian berlangsung, seperti suhu dan pencahayaan.
Hal ini dengan catatan bahwa kegiatan pertanian dilakukan di tempat tertutup atau semi tertutup, misalnya di rumah kaca (Green House).
Urban Farming
Sistem pertanian perkotaan seperti yang sudah jelas dari namanya adalah sistem yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan di wilayah perkotaan.
Berkurangnya luas lahan pertanian, tingginya biaya distribusi serta kebutuhan akan sayuran yang bersih dapat menjadi alasan pengembangan sistem pertanian perkotaan.
Selain itu, perkembangan teknologi pertanian juga memungkinkan kegiatan pertanian dapat dilakukan di berbagai sudut kota dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong yang sering tidak terpakai, seperti atap bangunan, sisi gedung, teras rumah maupun apartemen, dan sebagainya.
Teknologi tersebut antara lain hidroponik, akuaponik, dan pertanian vertikal. Selanjutnya, karena bertani kini dapat dilakukan di dalam ruangan dengan cahaya buatan/artifisial, produksi pertanian dapat dilakukan di gedung, gudang atau bahkan dalam skala kecil, yaitu di rumah.
Sumber :
Mursalat, A. (2022). Buku Ajar Pembangunan Pertanian. Media Sains Indonesia.
Post a Comment for "Pentingnya Memahami Pertanian Modern"