Pemberian Pakan Pada Ternak
Pemberian Pakan Pada Ternak - Agar mengandung semua kelengkapan gizi yang dibutuhkan ternak, pakan biasanya tidak terdiri satu macam bahan pakan, tetapi disusun dalam bentuk ransum.
Ransum yaitu campuran bahan pakan yang diberikan kepada ternak dalam jangka waktu sehari (24 jam). Pemberian pakan pada ternak dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu cara pemberian, cara penyajian dan frekuensi pemberian.
Cara pemberian
Pemberian pakan berdasarkan cara pemberian dapat dibedakan menjadi 2 cara, yaitu Ad libitum dan penjatahan sebagai berikut:
Ad libitum
Pemberian pakan secara ad lib merupakan pemberian pakan dimana pakan selalu tersedia setiap saat di tempat sehingga ternak dapat mengkonsumsi makanan sekenyangnya.
Penjatahan
Pemberian pakan secara penjatahan (restricted feeding) merupakan pemberian pakan dimana pakan dijatah sesuai kebutuhan ternak.
Cara penyajian
Ditinjau dari segi cara penyajiannya ada 2 macam, yaitu pakan dalam bentuk kering dan pakan dalam bentuk basah.
Pakan dalam bentuk kering
Pemberian pakan dalam bentuk kering; mengingat itik pada saat makan sering menyelingi dengan minum, sehingga paruhnya yang basah akan membasahi pakan pada saat itik mengambil pakan kembali.
Akibatnya pakan yang semula kering menjadi basah dan cepat berbau asam. Oleh karena itu pemberian pakan kering harus sedikit demi sedikit supaya cepat habis.
Pakan dalam bentuk basah
Pakan dalam bentuk basah sebaiknya diberikan sedikit dan sering. Hal ini bertujuan agar pakan basah tersebut habis dalam waktu sekitar 15 menit. Bila tidak, pakan basah akan tersisa dan menjadi asam, berjamur serta mengundang lalat.
Frekuensi Pemberian Pakan
Frekuensi pemberian pakan tergantung pada bentuk pakan yang diberikan dan umur ternak. Biasanya dapat dilakukan dengan frekuensi 1 kali/hari, 2 kali/hari, 3 kali/hari.
Kebutuhan Pakan
Kebutuhan pakan tergantung dari banyak faktor, diantaranya adalah jenis ternak, lingkungan, kecernaan pakan, selera dll
Jenis Ternak
Permintaan fisiologis ternak untuk hidup pokok, pertumbuhan dan produksi berbeda antara ternak yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini disebabkan oleh kapasitas dari saluran pencernaan dari ternak yang bersangkutan. Faktor-faktor yang berpengaruh dari ternak meliputi, bobot badan, jenis kelamin, umur, faktor genetic dan tipe bangsa ternak.
Sebagai contoh ternak yang memiliki bobot badan lebih besar akan memerlukan pakan yang lebih banyak.
Hal ini dikarenakan kebutuhan nutrisi untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan produksi makin banyak. Begitu juga antar ternak yang berbeda jenis kelamin, akan membutuhkan jumlah pakan yang berbeda.
Lingkungan
Faktor lingkungan ada yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap ternak. Faktor yang berpengaruh langsung meliputi temperatur, kelembaban dan sinar matahari.
Temperatur
Ternak perlu menjaga temperatur tubuh idealnya. Perbedaan temperatur tubuh ternak dan lingkungannya akan mempengaruhi kebutuhan pakan ternak tersebut.
Semakin tinggi perbedaan temperatur ternak dengan lingkungannya makin banyak energi yang di perlukan untuk menjaga temperatur tubuhnya dengan demikian semakin banyak pakan yang di konsumsi ternak tersebut.
Sebaliknya temperatur lingkungan yang tinggi akan menurunkan tingkat konsumsi ternak. Ternak di daerah dingin (sub tropis) memerlukan pakan lebih banyak di banding ternak daerah panas (tropis).
Kelembaban
Kelembaban dapat pula mempengaruhi mekanisme pengaturan temperatur tubuh. Pengeluaran panas dengan jalan berkeringat ataupun melalui respirasi akan lebih cepat di daerah yang kering. Kelembaban ini terutama penting di perhatikan di daerah tropis.
Sinar Matahari
Tubuh ternak dapat pula memperoleh panas secara langsung dari sinar matahari. Tingkat penyerapan panas tergantung pada tipe kulit hewan bersangkutan (warna tidak gelap, licin mengkilap, akan memantulkan cahaya lebih banyak dari pada ternak dengan kulit kasar, dan gelap). Demikian pula bulu yang melekat pada kulit dapat berfungsi sebagai penahan panas (insulator).
Post a Comment for "Pemberian Pakan Pada Ternak"