Peran Pembangunan Pertanian
Peran Pembangunan Pertanian - Pembangunan pertanian berperan sebagai jembatan penghubung proses penerapan inovasi atau teknologi baru terpilih dalam pembangunan pengelolaan usaha tani yang lebih efisien dan lebih efektif.
Untuk itu, jalinan komunikasi, interaksi dan kerja sama yang akrab antara peneliti, penyuluh dan masyarakat pengguna dibutuhkan khususnya yang berkaitan dengan masalah penyebarluasan penemuan hasil penelitian dan pemberian bimbingan kepada petani untuk menerapkan teknologi yang dianjurkan.
Pembangunan pertanian juga berperan dalam proses pemecahan masalah, baik masalah yang dihadapi oleh setiap aparat penyuluh, peneliti, aparat pemerintah dan masyarakat petani pengguna.
Pembangunan pertanian pada prinsipnya sangat dibutuhkan karena alasan adanya peranan mendasar berikut:
- Sektor pertanian berperan sebagai wadah utama untuk menghidupi sebagian besar penduduk di berbagai negara agraris termasuk Indonesia. Pekerjaan sebagai petani menjadi pola nafkah pokok bagi mayoritas masyarakat di pedesaan. Sektor pertanian tempat mereka menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktivitas produktif pertanian yang ditekuni beragam seperti budidaya aneka tanaman, perikanan air tawar/laut, kehutanan dan peternakan.
- Sektor pertanian berperan sebagai suatu sektor yang khusus menyediakan secara langsung bahan pangan dan gizi bagi seluruh penduduk baik di masa sekarang maupun masa mendatang. Telah dipahami komoditas pangan merupakan produk strategis yang bernilai ekonomi, politik, budaya dan jika jaminan persediaan bahan pangan terganggu maka kondisi tersebut potensial menimbulkan instabilitas keamanan dan ketahanan nasional. Sebagai konsekuensi lanjutan yang lebih buruk akan terjadi masyarakat yang lapar atau rawan pangan dan lebih mudah marah serta memicu disintegrasi bangsa, yang pada akhirnya menghambat proses pembangunan nasional secara keseluruhan.
- Kontribusi sektor pertanian terhadap devisa negara cukup besar baik sebelum maupun sesudah krisis ekonomi. Jika sebelum krisis ekonomi Tahun 1997 berlangsung sumbangan sektor pertanian pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 1996 adalah sebesar 15,4 persen maka setelah krisis berlangsung PDB sektor pertanian tetap tumbuh positif 0,83 persen dan kontribusinya naik menjadi 17,3 persen pada Tahun 1999.
- Sektor pertanian berperan juga sebagai sektor yang paling kekeh bertahan dalam menghadapi berbagai jenis guncangan krisis perekonomian.
- Sektor pertanian berperan sebagai penyerap tenaga kerja terbesar dibandingkan sektor lain. Meskipun secara absolut mengalami penyusutan mencapai 41 persen dalam menyerap tenaga kerja pada periode Tahun 1990-1997 akan tetapi dampak krisis ekonomi telah mengakibatkan sektor ini harus siap menampung tambahan tenaga kerja menjadi 45 persen pada tahun 1998. Data tersebut memberikan gambaran bahwa dari segi positifnya sektor pertanian telah ikut berjasa meredam dampak negatif dari krisis ekonomi.
- Sektor pertanian berperan sebagai hulu bagi sektor lain. Dalam artian sektor pertanian menyediakan bahan baku, tenaga kerja yang murah, modal, konsumen produk minimal bagi pembangunan awal sektor industri dan sektor lain.
- Pembangunan yang digalakkan pada sektor pertanian berperan sebagai salah satu strategi pokok dalam upaya pemberdayaan masyarakat khususnya di pedesaan.
- Pembangunan pertanian harus mampu berperan sebagai jaminan bagai kelestarian alam sekitar. Artinya, setiap aktivitas usaha tani yang dilakukan memiliki kepedulian terhadap pengurangan bahkan peniadaan kerusakan lahan, air dan sumber daya hayati khususnya yang ada di hutan baik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang.
Post a Comment for "Peran Pembangunan Pertanian"