Penyebab Kejang-Kejang Disertai Kematian Pada Anak Kambing
Penyebab Kejang-Kejang Disertai Kematian Pada Anak Kambing - Dalam beternak kambing sangatlah penting untuk memberikan perhatian pada anak kambing yang baru lahir.
Berbagai penyakit tentu saja dengan mudah menyerang anak kambing tersebut karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih mengandalkan pertahanan maternal.
Penyakit dengan gejala klinis kejang-kejang sering terjadi pada anak kambing bahkan tidak jarang berujung kematian.
Berikut ini akan dijelaskan penyakit yang memiliki gejala klinis kejang-kejang pada anak kambing. Penyakit-penyakit yang memiliki gejala klinis kejang pada anakan kambing antara lain adalah sebagai berikut:
Tetanus
Tetanus merupakan penyakit infeksius akut yang disebabkan oleh terkontaminasinya luka terbuka oleh bakteri Clostridium tetani.
Clostridium tetani merupakan flora normal pada tanah dan alat pencernaan hewan. Namun jika jumlahnya berlebihan akan menyebabkan akibat fatal bagi anak kambing.
Salah satu jalan masuk utama bakteri ini adalah penanganan anak kambing setelah dilahirkan. Penanganan pada kebersihan tali pusar (umbilicus) yang tidak benar dan higienis menyebabkan umbilicus merupakan jalan masuk infeksi bakteri Clostridium tetani.
Hal ini disebabkan saluran umbilicus merupakan saluran yang kecil dan terhubung dengan alat pencernaan serta keadaannya anaerob.
Peningkatan kekakuan secara umum pada otot mulai terlihat, menyebabkan cara berjalan yang tidak normal. Kelopak mata mulai terbelalak dan anak kambing terlihat gelisah.
Gejala klinis semakin memburuk maka terjadi convulsi, sehingga otot bergerak tidak beraturan sampai menjadi kaku.
Kematian pada anak kambing disebabkan oleh kakunya otot leher yang menekan saluran pernafasan sehingga terjadi hipoksia sampai anoksia karena gangguan pernafasan.
Anak kambing dapat diterapi dengan antibiotik seperti penicillin dan antiserum tetapi hasilnya tidak terlalu bagus.
Tempat berproliferasi bakteri dapat didapatkan pada luka atau luka yang terinfeksi yang terpapar oleh udara, bersihkan luka, cuci menggunakan hydrogen perioksida dan suntikan penicillin disekitar luka.
Disekitar luka yang terinfeksi tetanus disuntik dengan antitoksin tetanus sebelum proses pembersihan luka dimulai untuk mengurangi peluang adanya toksin yang diserap selama pembersihan bakteri dari jaringan.
Jaga kebersihan umbilicus, pakan, keadaan induk serta kondisi kandang. Hindari banyaknya lalat yang datang dengan membersihkan kandang 2 kali sehari.
Floppy Kid Syndrome
Penyakit ini dapat disebabkan oleh terlalu banyak kandungan lemak pada susu yang diberikan pada anak kambing atau bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri E.coli.
Anak kambing terlihat sehat pada beberapa hari setelah dilahirkan kemudian anak kambing tersebut mulai menunjukkan gejala seperti depresi dan kelemahan kaki belakang dilanjutkan dengan paralisis.
Keadaan seperti kehilangan koordinasi, adanya kemungkinan distensi abdomen tanpa disertai dengan diare atau peningkatan suhu tubuh.
Penanganan pertama yang dapat dilakukan adalah mengganti susu yang terindikasi terdapat banyak kandungan lemak atau terkontaminasi oleh E.coli sebagai sumber makanan bagi anakan kambing.
Segera pindahkan anakan kambing dari kandangnya serta ganti sumber susu sebagai makanannya dalam jangka waktu 24 sampai 36 jam ketika mulai menunjukkan gejala depresi.
Larutkan satu sendok teh sodium bicarbonate pada segelas air. Dengan menggunakan spuite ukuran 20 atau 50 ml yang telah dilepas jarumnya, masukkan larutan tersebut melalui mulut.
Lakukan secara perlahan agar anak kambing dapat menelan tanpa tersedak. Ulangi terapi tersebut dengan interval waktu antara 1, 3, 6, 12 jam dari terapi awal.
Berikan cairan elektrolit sebagai alternati pengganti cairan tubuh sampai anak kambing bisa menyusu kembali serta berikan antibiotic berspektrum luas untuk mencegah adanya infeksi sekunder.
Cairan untuk terapi yang bisa digunakan jika anak kambing masih bisa berjalan walaupun sempoyongan, berikan 2 cc antibiotik Penicillin long action peroral yang ditambahkan 500 mg Thiamin untuk masa penyembuhan.
Efek dari larutan ini bisa dilihat setelah 6 jam pemberian terapi. Jika anak kambing mulai menunjukkan gejala penurunan kesadaran berikan 5 cc larutan dextrose 50% secara peroral dan jaga kondisi anak kambing agar tetap hangat. Berikan larutan penicillin dan thiamin sekali sehari selama 3 hari berturut.
Mycotoxin
Penyakit yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh secara normal pada bahan pakan atau fermentasi pakan.
Gejala klinis yang dibiasanya ditunjukkan seperti hypersalivasi terus menerus, depresi, anorexia, kejang-kejang, leher kaku. Variasi gejala klinis tergantung pada sumber masalahnya.
Ganti pakan yang memiliki kualitas buruk, lembab atau berbau yang tidak normal dari anak kambing secepatnya. Pemberian charcoal atau karbon aktif mungkin bisa menghambat penumpukkan racun pada lambung. Minyak nabati bisa membantu.
Post a Comment for "Penyebab Kejang-Kejang Disertai Kematian Pada Anak Kambing"