Cara Pemberian Pupuk Akar yang Baik dan Benar
Cara Pemberian Pupuk Akar - Pemberian pupuk akar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pupuk utuh/kristal dan pupuk kocoran (bentuk cair).
Pemupukan yang berupa pupuk utuh/kristal bertujuan untuk memberikan cadangan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman selama masa pertumbuhannya.
Pupuk yang biasa digunakan berupa campuran Urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 1:1:1. Cara pemberian pupuk dengan tugalan atau koakan diantaradua baris tanaman. Sedangkan pupuk kocoran merupakan pupuk akar yang diberikan dalam bentuk cair.
Pupuk yang dicairkan ini akan segera diserap tanaman dan langsung dapat dipergunakan tanaman sehingga pemberiannya terutama ditujukan untuk pemulihan kondisi tanaman pda saat terseran hama dan penyakit. Untuk cara pemberian pupuk akar dapat dilakukan sebagai berikut:
Penyebaran (Broadcasting)
Dengan cara ini pupuk ditebarkan pada permukaan tanah, misalnya pada lahan sawah. Pemupukan dilakukan sebelum tanam (waktu pembajakan/penggaruan/pengolahan tanah) sebagai pupuk dasar, atau sesudah tanam sebagai pupuk susulan, kemudian diinjak-injak agar pupuk terbenam ke dalam tanah.
Untuk cara pemberian pupuk ini dapat dibedakan menjadi:
- Top dressing: pupuk ditebarkan merata ke seluruh permukaan tanah atau menurut alur yang tersedia. Untuk lahan yang sudah ditanami, jika permukaan tanaman basah atau lembab cara ini harus ditunda, karena dapat menyebabkan plasmolisis daun. Kerusakan akan meningkat pada dosis yang lebih besar, terutama pupuk N dan K.
- Side dressing: pupuk ditebarkan di samping alur benih atau tanaman. Metoda broadcasting cocok dilakukan untuk lahan sawah atau tanaman dengan jarak tanam yang rapat, perakaran merata pada tanah bagian atas (top soil) dan pupuk diberikan dalam jumlah yang besar. cara ini mudah dilakukan, hemat beaya dan tenaga, pemberian pupuk agak berlebih tidak berdampak buruk bagi tanaman.
Namun kerugian yang harus ditanggung adalah kontak pupuk dengan tanah besar, sehingga penyematan hara khususnya P oleh tanah akan lebih besar, pada tanah alkalis dan kering sebagian N akan hilang menguap dalam bentuk ammonia (NH3), juga pertumbuhan gulma akan ikut terpacu.
Penempatan (Placement)
Dengan cara ini pupuk ditempatkan secara khusus ke dalam lubang atau alur yang sudah dipersiapkan lebih dahulu. Pupuk dapat diberikan pada saat penyiapan atau saat penanaman, terutama untuk tanaman semusim.
Pupuk diberikan dengan cara plow sole placement (bersamaan dengan pengolahan tanah, pupuk dijatuhkan melalui lubang di belakang mata bajak).
Kemudian row placement (pupuk dibenamkan ke dalam tanah menurut alur bekas bajakan kemudian akan tertutup oleh pembalikan tanah pada alur berikutnya) dan,
Combine drilling (pupuk dibenamkan bersama benih ke dalam alur yang sudah dibuat sebelumnya, posisi pupuk dapat di bawah benih disamping, atau keduanya).
Untuk lahan yang sudah ditanami dipergunakan cara side band placement (pupuk ditempatkan pada alur disamping barisan tanaman).
Spot/point placement (pupuk ditempatkan pada suatu titik atau lubang di kanan atau kiri tanaman), atau circular band/ring placement (pupuk dibenamkan ke dalam alir melingkar di sekeliing tanaman sejauh tajuk daun terluar).
Untuk tanaman tahunan pupuk dapat diberikan ke dasar lubang tanam, dapat pula dicampur terlebih dahulu dengan tanah bagian atas yang akan digunakan untuk menimbun lubang.
Metode placement cocok digunakan untuk tanah yang kurang subur, lahan kering, jarak tanam renggang, perakaran sedikit, tanaman tahunan, jumlah pupuk sedikit, pupuk tablet, dan terutama pupuk P dan K.
Keuntungan yang diperoleh dengan metode ini adalah kontak pupuk dengan tanah dapat dikurangi, sehingga penyematan hara dapat ditekan.
Pengambilan hara oleh tanaman lebih mudah, terutama bagi tanaman yang perakarannya terbatas, residual effect dari pupuk lebih besar, serta kehilangan hara dapat dikurangi.
Fertigation (Fertilizing-Irrigation)
Dengan cara ini kita melakukan pengairan sekaligus memupuk tanaman. Pengairan dapat secara sederhana yakni air saluran yang dimasukkan ke lahan, atau irigasi modern menggunakan tangki bertekanan.
Pupuk yang digunakan dapat berupa cairan atau pupuk padat yang dilarutkan dalam air. pupuk yang sering digunakan adalah ammonia, asam fosfat dan KCl. Cara ini biasanya diterapkan untuk usaha yang komersial terutama di wilayah padang pasir atau perbukitan.
Injection
Pupuk ammonia (gas) bertekanan disuntikkan pada jeluk 10-20 dibawah permukaan tanah, pupuk tanpa tekanan disuntikkan dekat dengan permukan tanah. Umumnya diterapkan pada skala usaha yang besar dan hamparan yang luas.
Post a Comment for "Cara Pemberian Pupuk Akar yang Baik dan Benar"