Sistem Pemeliharaan Bebek Intensif, Semi-Intensif Dan Tradisional
Sistem Pemeliharaan Bebek Intensif, Semi-Intensif Dan Tradisional - Cara memelihara bebek semakin hari semakin berkembang. Mayoritas sistem beternak bebek adalah dengan cara tradisional sudah digantikan dengan sistem ternak bebek secara semi intensif, karena lebih efisien dan menguntungkan.
Namun, sampai saat ini masih ada peternak bebek di beberapa daerah yang menjalankan usaha peternakannya dengan cara tradisional.
Semakin berkembangnya sistem beternak bebek secara semi-intensif dan intensif dilatar belakangi semakin menyempitnya lahan persawahan serta semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap telur dan daging bebek.
Oleh karena meningkatnya permintaan masyarakat terhadap telur dan daging bebek tersebut maka peternak bebek dituntut untuk bisa meningkatkan hasil produksi ternak, baik dari segi jumlah maupun mutunya. Dan sistem semi-intensif maupun sistem intensif merupaka jawaban yang tepat akan hal tersebut.
Ternak Bebek Sistem Intensif
Beternak bebek dengan sistem intensif ini para peternak diarahkan untuk mencapai produktivitas yang oftimal sesuai tujuan pemeliharaan bebek, baik bebek pedaging maupun bebek petelur.
Pada sistem intensif ini semua kebutuhan bebek seperti air, pakan, vitamin, vaksinasi, dan obata-obatan yang diperlukan bebek diatur dengan cermat. Pada sistem ini bebek dipelihara dalam kandang hingga akhir pemeliharaan.
Kandang bebek yang digunakan pada sistemintensif ini biasnya menggunakan kandang sistem tertutup dan biasanya berbentuk kotak (boks) dan disusun memanjang (baterai), tanpa adanya halaman umbaran layaknya kandang ren (kandang terbuka). Satu kandang boks ini biasanya hanya diisi 1-4 ekor bebek.
Perkawainan bebek penghasil telur tetas dilakukan dengan teknik kawin suntik. Walaupaun ada anggapan bahwa bebek petelur yang dikawinkan dengan sistem kawin alami dengan perbandingan induk betina dan pejantan yang ideal (1:10), sudah dianggap sebagai sistem beternak bebek intensif.
Dalam pemeliharaan bebek secara intensif, pakan yang diberikan disesuaiakan dengan komposisi dan kandungan nutrisi yang dibutuhkan bebek.
Sanitasi, kesehatan, dan manajemen usaha peternakan dijalankan dengan baik, teliti, dan cermat. selain itu, perencanaan reproduksi (pergantian generasi) juga dilakukan secara terencana dan sesui waktunya, tidak seperti sistem pemeliharaan secara tradisional yang tidak terorganisisr.
Ternak Bebek Sistem Semi-Intensif
Ternak bebek sistem semi-intensif ini sistem beternak bebek yang paling banyak digunakan. Didalam sistem ini kanadang bebek yang digunakan sudah memakai kandang yang ynag memadai.
Selain itu, dalam masalah pemberian pakan pun sudah dilakuakan sesuai dengan komposisi yang ditentukan dengan kandungan nutrisi yang sudah diperkirakan dengan kebutuhan bebek.
Akan tetapi peternak dibeberapa daerah yang mengguanakan sitem semi-intensif ini kadang-kadang masih melepaskan bebeknya untuk menccari pakan dipersawahan sekitar kandang.
Oleh sebab itu banyak peternak yang sengaja membangun kandang semi-intensif dipinggir sawah atau sungai untuk memudahkan mengangon bebeknya disekitar kandang. terutama saat diperkirakan pakan alami saat banya di sawah.
Namun yang perlu diperhatikan apabila akan melepas bebekuntuk diangon diluar kandang, harus diperhatikan bahwa sawah atau sungai tempat mengangon bebek harus terbebas dari limbah berbahaya dan tidak mengandung pestisida berlebihan yang bisa membahayakan bebek itu sendiri.
Pada sistem semi intensif, pemeliharaan bebek petelur konsumsi dan telur tetas masih dilakukan di kandang koloni yang berisi beberapa indukan. Teknik perkawinan pada sistem ini juga masih dilakukan dengan cara kawin alami di kandang koloni.
Pemeliharaan bebek sistem semi-intensif ini biasanya memakai kandang berupa kandang terbuka, yaitu kandang ren.
Ternak Bebek System Tradisional
Sistem tradisional atau sistem angon yaitu sistem beternak bebek dengan cara menggembalakan bebek disawah dan diladang atau lebih dikenal dengan istilah mengangon bebek.
Tujuan penggembalaan bebek adalah untuk mencari pakan alami disawah, yang kemudian pada sore harinya bebk-bebek tersebut di masukkan kandang. Dan proses ini dilakuakan terus menerus secara rutin.
Bahkan dibeberapa daerah bebek diangon mencapai antar desa. Jadai bebek dan gembalanya kembali kepeternakan setelah bebek siap bertelur. Bahkan peternak bebek didaerah pesisir ada yang mengangon bebeknya di pantai atau pinggiran laut.
salah satu kekurangan sistem beternak bebek sistem tradisional adalah kelalaian mutu pakan. Hal in dikarenakan pakan yang didapatkan bebek hanya alakadar atau sedapat-dapatnya bebek itu sendiri.
Bahkan tidak menutup kemungkinan bebek akan mengkonsumsi pakan yang berbahaya, seperti bangkai hewan atau bahan yang berbahaya lainnya yang bisa menyebabkan bebek sakit, lumpuh, hingga kematian.
selain itu kondisi lingkunga tempat angon bebek semakin menurun seperti tercemarnya lahan dipersawahan dengan pestisida, membuat sistem angon menjadi semakin tidak menguntungkan.
Post a Comment for "Sistem Pemeliharaan Bebek Intensif, Semi-Intensif Dan Tradisional"