Yuk, Kenali Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Ayam Ras Petelur
Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Ayam Ras Petelur - Menjalankan usaha ternak ayam ras petelur, pada umumnya bisa memberikan keuntungan sangat sangat menjanjikan karena telur merupakan salah satu bahan pokok yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Hampir semua rumah tangga atau bisnis makanan menggunakan telur yang merupakan sumber protein hewani serta harga yang cukup murah.
Kebutuhan masyarakat yang tinggi inilah sehingga membuat beberapa orang melakukan peluang usaha ternk ayam ras petelur yang menjanjikan ini.
Namun, dalam menjalankan usaha ternak ayam ras petelur tidak semudah yang kalian bayangkan, selain kalian harus memperhatikan kualitas pakan agar menghasilkan telur ayam yang berkualitas, kalian juga harus mengantisipasi adanya penyakit yang akan menyerang pada ayam ras petelur.
Penyakit yang menyerang ayam ras petelur, pada umumnya dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit.
Nah, kali ini kami akan memberikan infomasi tentang beberapa penyakit yang sering menyerang ayam ras petelur serta bagaimana cara pencehannya.
Newcastle disease (ND)
Newcastle disease disebabkan oleh Paramxyo virus. Virus tersebut menyerang saluran pernafasan dan sistem syaraf pusat. Newcastle disease memiliki nama lain yaitu tetelo atau Avian pneumoencephalitis.
Penyakit ini ditandai dengan kesulitas bernafas, batuk, bersin, dan inkoordinasi otot dan paralisis, khususnya otot kepala dan otot leher.
Gejala ayam yang terkena Newcastle disease adalah pembengkakan di bagian kepala dan leher, produksi telur menurun, dan ayam mati mendadak, masa inkubasi Newcastle disease sekitar 2-15 hari.
Untuk pencegahan penyakit Newcastle disease dapat dilakukan dengan vaksinasi, memperbaiki manajemen pemeliharaan, dan memberikan antibiotik untuk meminimalisir penyakit ikutan (secondary infection).
Infectious bronchitis (IB)
Penyakit ini menyerang sistem pernafasan dan saluran reproduksi, serta memiliki sifat penularan yang tinggi. Infectious bronchitis disebabkan oleh virus dari family Coronaviridae dan genus Coronavirus, masa inkubasi penyakit Infectious bronchitis selama 18-36 jam.
Infectious bronchitis menyerang ayam dari segala umur, pada anak ayam yang terserang akan mengalami batuk, nafas terengah-engah, bersin, lemas, mata berair, depresi dan bergerombol pada pemanas.
Sedangkan ayam yang sudah produksi jika terkena Infectious bronchitis memiliki gejala batuk, bersin, ngorok, hidung terdapat cairan berlendir, serta didaerah trakea dan bronkus berwarna merah, berlendir serta bisa menyebabkan kematian dan produksi telur yang rendah.
Belum ada pengobatan untuk mengatasi Infectious bronchitis, sehingga perlakuan pertama yang harus dilakukan saat mengetahui ayam terkena Infectious bronchitis adalah mengkarantina atau memusnahkan ayam tersebut. Untuk Pencegahan penyakit Infectious bronchitis dapat dilakukan dengan vaksinasi.
Avian influenza (AI)
Avian influenza lebih dikenal dengan istilah flu burung. Avian influenza disebabkan oleh virus yang dimasukkan dalam klasifikasi Orthomyxoviruses dan memiliki 3 tipe yaitu tipe A, B, dan C. Virus Avian influenza menyerang saluran pernafasan maupun sistem saraf.
Virus Avian influenza dapat ditularkan melalui kelenjar ludah dan kotoran ayam. Virus Avian influenza dapat hidup pada suhu nol derajat celcius, dan mati pada suhu 80 derajat celcius.
Gejala ayam terkena penyakit Avian influenza adalah batuk, bersin, mata berair, badan lemah, produksi telur menurun drasrtis, edema di kepala, panik dan diare.
Penularan Avian influenza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang terserang Avian influenza, selain itu juga dapat melaui pakan, air minum, pekerja kandang, peralatan kandang, dan alat
transportasi yang tercemar virus Avian influenza.
Untuk Pencegahan penyakit Avian influenza dapat dilakukan dengan vaksinasi, memberikan pakan yang berkualitas, melakukan manajemen pemeliharaan dengan baik.
Peternakan yang sudah terserang Avian influenza harus diisolasi, memusnahkan semua ayam yang terinfeksi, melarang kendaraan, peralatan, dan orang untuk keluar masuk peternakan, melakukan biosecurity secara ketat dan mengistirahatkan peternakan dari segala kegiatan.
Coryza
Coryza merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Hemophilus paragallinarum. Coryza dapat menyerang secara cepat dengan tingkat penularan yang tinggi.
Tanda penyakit coryza dilihat dari keluarnya cairan dari lubang hidung dan mata. Penyebaran penyakit ini melalui kontak langsung antara ayam yang sakit dan ayam yang sehat.
Untuk pencegahan penyakit coryza dapat dilakukan dengan memisahkan ayam yang terserang penyakit dengan yang sehat dan menjaga kandang dan lingkungan kandang agar tetap bersih dan pengobatan penyakit Coryza dapat dilakukan dengan menggunakan sulfonamides dan antibiotic.
Chronical respiratory disease (CRD)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycroplasma gallisepticum yang dapat menyerang segala umur. Biasanya diderita bersamaan dengan penyakit Infectious bronchitis dan Newcastle disease.
Gejala CRD dapat dilihat dari ayam susah bernafas, ngorok, bersin, nafsu makan dan produksi telur menurun.
Untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan sanitasi kandang dan peralatan kandang dnegan teratur, memelihara ayam dengan umur yang sama dalam satu kandang, mengawasi lalu lintas manusia dikandang, dan memberikan antistres pada ayam sedangkan pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik dan sulfa melalui air minum dan suntikan.
Eggs drop syndrome (EDS)
Penyakit ini disebabkan oleh Hemaggluinating adenovirus. Gejala penyakit ini tidak terlalu nampak sebab ayam terlihat sehat namun produksi telur menurun.
Telur yang dihasilkan memiliki kualitas kerabang yang buruk, bahkan tanpa kerabang, warna kerabang pucat atau tidak berwarna, dan kemampuan penetasan telur cenderung menurun.
Penyebaran virus dapat dilakukan dengan kontak langsung dengan unggas langsung, selain itu juga dapat melalui jarum suntik yang terkontaminasi virus.
Untuk pencegahan penyakit ini dilakukan dengan vaksinasi pada umur sekitar 14-16 minggu dan melakukan sanitasi dengan ketat.
.
Nah, jika kalian sudah mengetahui jenis penyakit yang sering menyerang ternak ayam ras peteur, untuk pencegahan penyakit secara umum dapat dilakukan dengan sanitasi, pemberian pakan sesuai kebutuhan, memberikan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, serta kontrol manajemen, vaksinasi, dan penyakit dengan baik.
Kalian bisa melihat ayam yang sehat dari mata bening, jengger berwarna merah, hidung dan mulut bersih dan tidak berlendir, sayap kuat, kaki berdiri tegak, kloaka bersih, serta nafsu makan tinggi.
Kalian juga harus melakukan pengontrolan terhadap eksoparasit seperti lalat harus dilakukan, sebab lalat dapat menjadi agen pembawa penyakit.
Jika kalian merasa ayam terkena penyakit, penanganan terhadap ternak yang sakit dapat dilakukan dengan cara memisahkan ternak yang sakit dengan ternak yang sehat dikandang isolasi atau dikarantina hingga sembuh.
Itulah informasi tentang beberapa penyakit yang sering menyerang ayam ras petelur serta cara pencehannya, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !
Post a Comment for "Yuk, Kenali Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Ayam Ras Petelur"