Pemeliharaan Kambing Etawa yang Baik
Pemeliharaan Kambing Etawa yang Baik - Kambing etawa merupakan salah satu jenis ternak yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena salah satu potensi kambing etawa yaitu sebagai ternak penyedia protein baik melalui daging maupun susunya.
Dari segi harga untuk kambing etawa sendiri boleh dikatakan sampai saat initerbilang stabil dan permintaannya pun terus meningkat baik dari pasar lokal maupun kebutuhan impor.
Kambing etawa merupakan kambing hasil perkawinan silang antara jenis kambing dari India dengan kambing Indonesia.
Dari segi membudidayakannya pun relatif mudah apalagi kambing etawa mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
Namun untuk menghasilkan daging dan susus kambing etawa yang optimal perlu diperhatikan dari mulai pemilihan bibit, manajemen pemeliharaan dan manajeman pakannya.
Jadi, bagi kalian yang ingin serius dalam melakukan budidaya kambing etawa ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memelihara kambing, berikut ini kami memberikan informasi cara pemeliharaan kambing etawa yang baik agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan harapan.
Pemilihan Bibit
Bibit berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas ternak kambing etawa, oleh karena itu pemilihan bibit yang berkualitas baik sangat penting untuk kalian perhatikan.
Hal yang harus diperhatikan ketika memilih bibit jantan untuk penghasil daging memiliki kriteria dengan ciri-ciri diantaranya mempunyai karakter jantan yang kuat, perototan kuat dan mata yang dimiliki terlihat bersinar, bentuk punggung kuat dan rata, bentuk kaki kuat dan simetris, testis dua buah berbentuk normal, simetris dan kenyal, penis normal serta libido tinggi.
Reproduksi
Pemeliharaan yang sesuai dan sumber indukan kambing yang unggul sangat mempengaruhi dalam kualitas keturunan ternak yang akan dihasilkan, untuk kambing etawa betina mulai dapat dikawinkan pada umur ternak 12-15 bulan sedangkan kambing jantan pada umur 1,5 tahun.
setelah kambing dikawinkan, lamanya kambing bunting biasanya berkisar 144-156 hari dan setelah melahirkan pemberian susu pada anak kambing prasapih sebaiknya umur 1-7 hari bersumber dari susu induknya.
Kalian juga sudah bisa memperkenalkan susu sapi dan susu kambing (50:50%) sebanyak 800ml/hari/ekor pada minggu ke dua setelah lahiran, untuk pemberian susu juga bisa kalian tingkatkan ketika usia anak kambing 3-4 minggu sebanyak 1 liter susu sapi/hari/ekor.
Sedangkan minggu ke 5-10 diberikan susu sapi sebanyak 1,5-2 liter sapi/hari/ekor dan mulai memperkenalkan pakan tambahan seperti rumput, hingga minggu ke 11-12 pemberian susu sapi mulai dikurangi hingga ternak tersebut beralih memakan rumput/konsentrat.
Pakan dan Minum
Pada umumnya untuk melakukan usaha ternak ruminansia perlu hijauan sebagi makanan yang dikonsumsi ternak setiap hari, untuk itu, penyediaan hijauan yang cukup dan berkualitas tinggi merupakan prioritas utama dalam menunjang keberhasilan suatu usaha peternakan kambing etawa.
Pakan yang sempurna itu harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral, untuk jenis hijauan yang dapat kalian gunakan sebagai pakan ternak kambing etawa adalah brbagai jenis rumput seperti rumput gajah, rumput raja, Panicum maxsimum, Paspalum artatum dan kacang-kacangan seperti Desmodium rensonii, Gliricidia sp, Sesbania sp dan Caliandra sp.
Kalian juga bisa memanfaatkan jenis pakan sebagai sumber nutrisi diantaranya rumput, daun-daunan, dedak dan singkong merupakan sumber energi yang dibutuhkan ternak dan sumber protein meliputi limbah hasil pertanian seperti bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan ampas tahu. Dalam pemberian pakan juga kalian harus memperhatikan dari kondisi dan umur kambing etawa.
Selain sumber hijauan, nutrisi dan protein kalian juga bisa memberikan pakan konsentrat, keuntungan yang diperoleh dari pemberian pakan konsentrat adalah adanya kecenderungan mikroorganisme dalam rumen dapat memanfaatkan pakan konsentrat terlebih dahulu sebagai sumber energi dan selanjutnya dapat memanfaatkan pakan kasar yang ada.
Kalian juga tidak lupa untuk melakukan pemberian air pada kambing etawa karena air bermanfaat dalam proses pencernaan dan penyerapan unsur hara, peredaran darah dan pengaturan suhu tubuh terutama pada saat suhu lingkungan tinggi.
Apabila suhu lingkungan tinggi, jumlah air yang dibutuhkan akan meningkat. Air yang diperlukan untuk proses pendinginan tubuh melalui penguapan.
Selain itu, suhu lingkungan yang tinggi juga mengakibatkan meningkatnya kehilangan air melalui kulit dan paru sehingga kebutuhan air menjadi bertambah.
Perkandangan
Secara umum kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari terik matahari, hujan, angin kencang secara langsung, menghindari ternak membuang kotoran sembarangan, mempermudah dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakan, pertumbuhan, dan gejala penyakit, menjaga kehangatan ternak saat malam hari atau musim dingin, serta gangguan binatang buas dan pencuri.
Pembuatan kandang dapat dilakukan dengan jenis panggung, dan non panggung seperti penggunaan lantai dengan tanah atau beton. Umumnya jenis kandang yang sering dijumpai menggunakan jenis kandang panggung.
Dalam pembuatan kandang kambing etawa juga kalian harus memperhatikan konstruksi dan kenyamanan kandang, karena kontruksi kandang kuat dan yang lebih penting lagi tenak yang berada didalam kandang merasa nyaman atau tidak gaduh.
Penyakit Pada Kambing Etawa
Kambing yang sehat mencirikan sistem manajeman pemeliharaan seperti kebersihan kandang, pakan yang cukup, tanggap terhadap gejala penyakit sehingga dapat ditanggulangi sedini mungkin. Pencegahan penyakit pada kambing etawa juga harus kalian perhatikan dengan harapan agar produksi yang dihasilkan seoptimal mungkin.
Dalam penyakit kambing etawa tersebut, ada beberapa jenis penyakit yang bersifat menular dan tidak menular. Penyakit menular tersebut disebabkan oleh inveksi virus, bakteri, jamur, parasit darah, cacing dan kutu sedangkan jenis penyakit yang tidak menular dikarenakan kekurangan mineral, tanaman beracun, racun.
Post a Comment for "Pemeliharaan Kambing Etawa yang Baik"