Budidaya Ikan Kakap Putih Di Keramba Jaring Apung
Budidaya Ikan Kakap Putih Di Keramba Jaring Apung - Pada umumnya ikan kakap putih memiliki nilai ekonomis tinggi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, ikan kakap putih juga berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia baik di laut, tambak maupun air tawar.
Namun, kebanyakan produksi ikan kakap putih di Indonesia dihasilkan dari penangkapan di laut, hal itu disebabkan karena masih sulitnya pengadaan benih ikan kakap putih.
Salah satu cara untuk melakukan budidaya ikap putih yaitu dengan menggunakan keramba jaring apung.
Untuk melakukan budidaya ikan kakap putih menggunakan keramba jaring apung, ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan. Berikut ini kami memberikan informasi tentang cara budidaya ikan kakap putting di keramba jaring apung
Lokasi Budidaya
Sebelum kegiatan budidaya terlebih dahulu diadakan pemilihan lokasi. Pemeliharaan kakap putih di keramba jaring apung dengan metode operasional monokultur karena pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan kakap putih.
Secara umum lokasi yang baik untuk kepentingan budidaya adalah daerah teluk, lagoon dan pantai yang terletak diantara dua pulau. Persyaratan fisik lain seperti perairan terlidung bebas pencemaran, kedalaman 5-7 meter, salinitas 27–32 ppt, oksigen terlarut 7-8 ppm dan tersediaanya sumber tenaga kerja.
Padat Penebaran
Benih kakap putih dapat biasanya diperoleh dari alam. untuk padat penebaran kalian bisa sesuaikan dengan ukuran benih.
Namun, kami menyarankan untuk tidak melakukan kepadatan yang terlalu tinggi karena ikan mudah terserang penyakit.
Kepadatan tinggi juga dapat menyebabkan stress pada ikan dan mutu air mudah menurun, terutama oksigen terlarut, sehingga ikan lemah dan mudah terserang penyakit.
Pakan Dan Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan untuk ikan kakap putih ada 3 jenis, yaitu: pakan hidup (rotifera, naupli artemia), pakan segar (daging ikan segar yang dihaluskan, udang rebon) dan pakan buatan dengan kandungan protein > 40% dan lemak < 12%.
Ikan kakap putih dapat juga diberi pakan ikan rucah. Ikan rucah bisa diperoleh dari hasil tangkapan gombang.
Ikan rucah bisa diramu dengan bahan pengikat (tepung sagu). Ditambah dengan vitamin, mineral dan protein tambahan, untuk menghasilkan pelet ikan.
Pemberian pakan harus memperhatikan keadaan cuaca. waktu dan ukuran ikan. Ikan berukuran 50 gram, diberikan 10% dari berat total ikan dalam keramba per hari. Ikan berukuran 100-300 gram cukup diberi sebanyak 5% dari berat total per hari.
Berukuan di tas 300 gram, diberi 3% per hari dari berat total ikan dalam keramba. Ikan rucah akan diperoleh nilai tukar pakan 5-71. Artinya untuk menghasilkan berat kakap 1 kg diperlukan ikan rucah sebanyak 5-7 kg.
Perawatan Jaring
Secara reguler jaring harus di cek dan diperbaiki bila ada yang rusak. Binatang menempel harus selalu dibersihkan dengan sikat atau spreyer.
Buang sampah atau potongan kayu di sekitar keramba jaring apung yang dapat merusak jaring. Lakukan pertukaran jaring sebulan sekali. Sebelum jaring dipergunakan dicek terlebih dahulu keutuhannya.
Pemanenan Ikan Kakap
Ikan kakap dapat dipanen setelah mencapai ukuran 400 gram/ekor atau lebih tergantung pada ukuran yang dikehendaki. Ikan kakap dipasarkan dalam keadaan masih hidup atau sudah mati. Sebelum dipanen ikan kakap dipuasakan terlebih dahulu 1-2 hari, jaring dikontrol keutuhannya.
Untuk cara melakukan proses panen kalian bisa angkat jaring menuju ke salah satu sudut dan gunakan jaring serok halus untuk menangkap ikan kakap.
Hindari ikan luka, sisiknya hilang atau stress karena ikan ini harganya menjadi turun. Ikan kakap dijual dalam kondisi masih hidup.
Post a Comment for "Budidaya Ikan Kakap Putih Di Keramba Jaring Apung"