Transportasi Ikan Hidup
Transportasi Ikan Hidup - Transportasi Ikan hidup dapat diartikan sebagai suatu tindakan memindahkan ikan dalam keadaan hidup dengan memberikan perlakuan tertentu untuk menjaga kelangsungan hidup ikan sampai ke tempat tujuan.
Pada usaha budidaya yang semakin berkembang tempat pembenihan dan pembesaran seringkali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Pemindahan benih ke tempat pembesaran memerlukan penanganan khusus agar benih selamat.
Keberhasilan transportasi benih ikan sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik dan kimia air. Ada dua sistem transportasi yang digunakan untuk hasil perikanan hidup di lapangan. Sistem transportasi tersebut terdiri dari transportasi sistem basah dan transportasi sistem kering.
Transportasi Ikan Sistem Basah
Pada transportasi sistem basah, ikan diangkut di dalam wadah tertutup atau terbuka yang berisi air laut atau air tawar tergantung jenis dan asal ikan.
Pada pengangkutan dengan wadah tertutup, ikan diangkut di dalam wadah tertutup dan suplai oksigen diberikan secara terbatas yang telah diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan selama pengangkutan.
Pada pengangkutan dalam wadah terbuka, ikan diangkut dengan wadah terbuka dengan suplai oksigen secara terus menerus dan aerasi selama perjalanan.
Transportasi basah biasanya digunakan untuk transportasi hasil perikanan hidup selama penangkapan di tambak, kolam dan pelabuhan ke tempat pengumpul atau dari satu pengumpul ke pengumpul lainnya.
Transportasi ikan sistem basah terdiri dari dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka lazim digunakan adalah diangkut dalam keadaan terbuka. Sistem ini mudah diterapkan.
Berat ikan yang aman diangkut dengan sistem terbuka tergantung efesiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air, ukuran, dan jenis ikan. Pengangkutan dengan sistem ini umumnya dilakukan untuk jarak tempuh pendek dan waktu yang singkat
pengangkutan ikan hidup dengan sistem tertutup merupakan pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Pengemasan dengan cara memerlukan suplai oksigen yang cukup.
Dalam wadah tertutup, oksigen sangat terbatas. Karena itu, perlu diperhatikan faktor faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pengangkutan yaitu kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, serta kepadatan dan aktivitas ikan.
Transportasi ikan sistem kering
Transportasi ikan hidup tanpa media air (sistem kering) merupakan sistem pengangkutan ikan hidup dengan media pengangkutan bukan air.
Pada transportasi ikan hidup tanpa media air, ikan dibuat dalam kondisi tenang atau aktivitas respirasi dan metabolismenya rendah.
Transportasi sistem kering ini biasanya menggunakan teknik pembiusan pada ikan atau ikan dipingsankan terlebih dahulu sebelum dikemas dalam media tanpa air.
Pada transportasi ikan hidup sistem kering perlu dilakukan proses penenangan terlebih dahulu. Kondisi ikan yang tenang akan mengurangi stress, mengurangi kecepatan metabolisme dan konsumsi oksigen.
Pada kondisi ini tingkat kematian selama transportasi akan rendah sehingga memungkinkan jarak transportasi dapat lebih jauh dan kapasitas angkut dapat ditingkatkan lagi.
Metode penanganan ikan hidup dapat dilakukan dengan cara menurunkan suhu air atau dapat juga menggunakan zat anestesi.
Perlu diperhatikan bahwa ikan yang akan dipingsankan ini nantinya akan dikonsumsi, sehingga pemilihan metode imotilisasi harus memperhatikan aspek kesehatan.
Post a Comment for "Transportasi Ikan Hidup"