Permasalahan Dalam Pengembangan Pertanian Organik
Permasalahan Dalam Pengembangan Pertanian Organik - Pertanian organik merupakan suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah tanpa menggunakan bahan kimia.
Namun dalam melakukan pertanian organik terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pertanian organik di Indonesia diantaranya dalam budidaya, sarana produksi, pengolahan dan pemasaran.
Permasalahan tersebut menjadi kendala dalam pengembangan pertanian organik di Indonesia. Untuk lebih jelasnya permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pertanian organik dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.
Budidaya
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan budidaya organik meliputi luas dan lokasi lahan kurang mendukung, sumber air yang tercemar kimia sintetik, akses transportasi yang sulit, benih organik belum cukup tersedia, varietas kurang adaptif terhadap budidaya organik, dan serangan hama dan penyakit.
Sarana Produksi
Permasalahan pada sarana produksi budidaya organik berkaitan dengan teknologi penyediaan sarana produksi seperti pupuk organik dan pestisida organik.
Sebaran usaha budidaya organik tidak didukung oleh produksi dan distribusi pupuk organik. Akibatnya pupuk organik tidak tersedia secara merata sehingga menimbulkan permasalahan bagi petani organik.
Pengolahan
Peralatan yang digunakan untuk mengolah produk organik juga digunakan untuk mengolah produk anorganik. Petani organik tidak mampu menyediakan peralatan yang khusus digunakan untuk pengolahan pangan organik.
Pengolahan pangan organik memerlukan bahan tambahan pangan berupa pemanis, pewarna, dan pengawet yang boleh digunakan untuk pengolahan pangan organik.
Namun ketersediaan bahan tambahan pangan tersebut sangat terbatas begitu juga halnya dengan ketersediaan kemasan yang diijinkan untuk produk organik.
Pemasaran
Permasalahan yang berkaitan dengan pemasaran pangan organik terdiri dari:
- Belum ada kepastian pasar, sehingga petani ragu memproduksi komoditas tersebut.
- Belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk organik.
- Minimnya pengetahuan teknis dan jalur-jalur pemasaran yang dikuasai oleh pelaku pengusaha organik.
- Jalur-jalur pemasaran organik masih sedikit dan menganut pemasaran konvensional, sehingga beresiko untuk tercampur dengan pangan anorganik.
- Mahalnya biaya transportasi pangan organik.
- Minimnya tempat yang khusus dan memenuhi syarat untuk menjual pangan organik.
- Pemasaran pangan organik masih terkonsentrasi di kawasan tertentu, belum menyebar secara merata di setiap wilayah konsumen.
- Pangan organik yang dipasarkan belum dikemas secara baik dan menarik.
- Produk impor berupa pangan organik olahan banyak diperdagangkan di Indonesia sehingga menjadi kompetitor.
Post a Comment for "Permasalahan Dalam Pengembangan Pertanian Organik"