Permasalahan Budidaya dalam Pertanian Organik
Permasalahan Budidaya dalam Pertanian Organik - Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan budidaya organik meliputi luas dan lokasi lahan kurang mendukung, sumber air yang tercemar kimia sintetik, akses transportasi yang sulit, benih organik belum cukup tersedia, varietas kurang adaptif terhadap budidaya organik, dan serangan hama dan penyakit.
Luas dan Lokasi Lahan
Lahan yang digunakan untuk budidaya pertanian organik secara umum relatif kecil jika dibandingkan dengan lahan pertanian anorganik.
Selain luas lahan yang sempit, budidaya organik juga terbentur pada lokasi lahan yang berada di sekitar lokasi budidaya anorganik.
Posisi ini menimbulkan lahan yang diusahakan secara organik terkena pencemaran pestisida anorganik, pupuk anorganik, dan cemaran bahan anorganik lainnya dari pertanian konvensional melalui air dan
udara.
Sumber Air Tercemar Bahan Anorganik
Sumberdaya air sangat berperan dalam menunjang keberhasilan usaha pertanian, termasuk budidaya pertanian organik. Pada saat ini kondisi sumber air di sentra pertanian telah tercemar bahan anorganik.
Kondisi ini menjadi masalah bagi petani organik, karena untuk mendapatkan air yang bebas bahan pencemar harus dilakukan dengan cara (1) mencari sumber air alternatif seperti sumur bor, (2) membuat saluran air dari bagian hulu sungai, (3) mengolah air terlebih dahulu dengan cara mengendapkan atau memberi perlakukan agar dihasilkan air yang sudah tidak tercemar.
Akses Transportasi
Lokasi yang sesuai untuk budidaya organik adalah daerah yang masih minim pencemaran lingkungannya. Umumnya lokasi ini berada jauh dari akses transportasi.
Padahal transportasi merupakan salah satu sarana pertanian untuk mendistribusikan dan membawa hasil pertanian organik.
Hal ini menimbulkan masalah dalam hal (1) sulitnya mendistribusikan bahan input atau sarana produksi pertanian, (2) sulitnya membawa hasil pertanian organik dari lahan ke pasar,
(3) mahalnya biaya transportasi dari dan ke lokasi budidaya pertanian organik.
Benih Organik Belum Cukup Tersedia
Benih merupakan salah satu input yang penting dalam pertanian organik. Minimnya benih organik disebabkan karena institusi penghasil benih baik kelompok tani ataupun perusahaan benih belum memproduksi benih organik dalam jumlah yang mencukupi. Oleh karena itu benih yang digunakan oleh petani organik umumnya masih berupa benih anorganik.
Varietas Kurang Adaptif Terhadap Budidaya Organik
Pola budidaya organik lebih mengutamakan daya adaptif tanaman/varietas terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.
Beberapa varietas kurang adaptif terhadap budidaya organik karena varietas tersebut telah dikondisikan untuk adaptif pada pupuk anorganik, pestisida anorganik, dan perlakuan budidaya lainnya secara anorganik.
Serangan Hama dan Penyakit Tanaman
Keberhasilan budidaya organik tidak terlepas dari pencegahan serangan hama dan penyakit. Berdasarkan fakta serangan hama dan penyakit tanaman pada produk organik cukup tinggi dan belum bisa diatasi oleh pelaku pertanian organik.
Post a Comment for "Permasalahan Budidaya dalam Pertanian Organik"