Merencakan Bisnis dan Memulai Usaha Baru
Merencakan Bisnis dan Memulai Usaha Baru - Ide bisnis yang sudah muncul baik dari dalam dari anda sendri maupun dari orang lain perlu ditindak lanjuti dengan serius, cermat, dan penuh hati-hati sehingga tidak mengalami jalan buntu atau kegagalan yang akan merugikan pelaku bisnis.
Dalam proses perencanaan, diperlukan studdi kelayakan bisnis, termasuk didalamnya analisis bisnis, sehingga seluruh langkah dalam proses menjalankan kegiatan bisnis sudah terencanakan dengan baik, dan produk yang akan dihasilkan sudah tertarget secara kuantitatif. Perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun sudah dapat diprediksi dengan baik.
Setelah rencana bisnis telah matang, langkah berikutnya adalah memulai usaha dengan penuh keyakinan, bahwa usaha yang akan dilakukan akan berhasil dengan baik.
Berhasil bukan hanya bisa membayar karyawan, membayar biaya listrik, air, telepon, sewa tempat, keamanan, kebersihan, tetapi maupun mengembalikan dan mengembangkan modal kerja yang telah dikeluarkan.
Modal yang sudah tertanam, hendaknya dapat dikembalikan dengan secepat mungkin, sehingga bisa dikembangkan untuk mengembangkan usaha atau membuka usaha baru yang sejenis atau usaha lain yang lebih prospek.
Dalam memulai usaha, aspek resiko perlu diperhitungkan dengan baik, sehingga apabila ada sesuatu yang menyebabkan usaha kita kurang maju atau ada beberapa hambatan, semuanya sudah kita perhitungkan dengan baik.
Tidak ada istilah terkejut, heran, atau diluar perkiraan kita sebagai pelaku bisnis. Seluruh resiko merupakan jawaban, atas seluruh usaha yang kita lakukan.
Dalam proses perencanaan, diperlukan studdi kelayakan bisnis, termasuk didalamnya analisis bisnis, sehingga seluruh langkah dalam proses menjalankan kegiatan bisnis sudah terencanakan dengan baik, dan produk yang akan dihasilkan sudah tertarget secara kuantitatif. Perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun sudah dapat diprediksi dengan baik.
Setelah rencana bisnis telah matang, langkah berikutnya adalah memulai usaha dengan penuh keyakinan, bahwa usaha yang akan dilakukan akan berhasil dengan baik.
Berhasil bukan hanya bisa membayar karyawan, membayar biaya listrik, air, telepon, sewa tempat, keamanan, kebersihan, tetapi maupun mengembalikan dan mengembangkan modal kerja yang telah dikeluarkan.
Modal yang sudah tertanam, hendaknya dapat dikembalikan dengan secepat mungkin, sehingga bisa dikembangkan untuk mengembangkan usaha atau membuka usaha baru yang sejenis atau usaha lain yang lebih prospek.
Dalam memulai usaha, aspek resiko perlu diperhitungkan dengan baik, sehingga apabila ada sesuatu yang menyebabkan usaha kita kurang maju atau ada beberapa hambatan, semuanya sudah kita perhitungkan dengan baik.
Tidak ada istilah terkejut, heran, atau diluar perkiraan kita sebagai pelaku bisnis. Seluruh resiko merupakan jawaban, atas seluruh usaha yang kita lakukan.
Jangan pernah memulai berbisnis manakala tidak berani menghadapi resiko. Resiko itu sudah bisa. Siapa takut dengan resiko, toh, duduk pun kita beresiko, apalagi menjalankan usaha dengan banyak persainagn dan tantangan.
Ada sebagian pelaku bisnis yang mengatakan, carilah usaha bisnis yang paling kecil resikonya, atau bahkan bisnis yang sama sekali tidak ada resikonya. Hal itu hanya, seluruh orang yang tidak berani mengambil resiko.
Artinya, resiko jangan dihindari, tetapi harus dihadapi, dikelola, dan diatasi dengan baik, sehingga kerugian yang akan diderita dapat diminimalisasi dengan baik. Adapun langkah yang baik yang dilakukan untuk memulai usaha baru yaitu :
Ada sebagian pelaku bisnis yang mengatakan, carilah usaha bisnis yang paling kecil resikonya, atau bahkan bisnis yang sama sekali tidak ada resikonya. Hal itu hanya, seluruh orang yang tidak berani mengambil resiko.
Artinya, resiko jangan dihindari, tetapi harus dihadapi, dikelola, dan diatasi dengan baik, sehingga kerugian yang akan diderita dapat diminimalisasi dengan baik. Adapun langkah yang baik yang dilakukan untuk memulai usaha baru yaitu :
- Memilih nama dan membuat logo spesifik yang belum ada yang menggunakan, jagna meniru karena sangat terkait dengan HKI dan berdampak negatif pada BRANDING anda. Buat juga turunannya untuk stempel, dan kop surat.
- Memilih tempat usaha yang paling strategis, murah, dan bisa menekan biaya tetap.
- Membeli perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan, bukan hanya untu sekedar hiasan.
- Pemenuhan terhadap mesin dan alat-alat produksi, baik baru maupun second (bisa juga mesin untuk menyewa, atau beli secara kredit, pilih yang paling lunak bunga dan lama cicilannya).
- Merekrut pegawai dari pegawai penerima pelanggan, sales, officeboy, supir, administrasi, manajemen, dan lainnya. Rekrut pegawai dengan cara melakukan wawancara secara langsung. Carilah anak SMP yang berkemampuan SMA, atau anak SMA yang mempunyai kemampuan sarana muda atau sarjana. Rekrut sedikit mungkin, sehingga karyawan tetap sibuk meski tidak ada pelanggan, karena lebih hemat memberi uang lembur atau insentif dari pada menambah karyawan baru.
- Melakukan training persiapan dan uji coba gladi bersih secara berulang-ulang. Berilah pakaian seragam, dan sesuaikan dengan jenis pekerjaannya, apakah di kantor, di lapangan, atau bisa keduanya. Bedakan antara supir, pengamanan, dan administrasi. Buatlah mereka bangga dengan seragam mereka.
- Memproduksi alat promosi, papan nama, banner, spanduk, leaflet, booklet, kartu nama, dan slebaran iklan yang produktif.
- Pilihlah secara legal atau informal. Bila legal, sahkan dengan akta notaris, dan berbagai izin yang dilengkapi.
- Peresmian, grandopening dengan mengundang berbagai mitra bisnis.
- Belajar dari success story dan common mistakes.
- Pertahankan disiplin, pupuk semangat kerja karyawan, dan beri hadiah bila berprestasi, dan beri peringatan bila bersalah.
Sumber :
- Muhammad Busro (2017). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Cet. Ke-1. Yogyakarta : Expert.
Post a Comment for "Merencakan Bisnis dan Memulai Usaha Baru"