Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar
Teknik
Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar - Teknik pemeliharaan Bandeng di air tawar
tidak berbeda dengan pemeliharaan di air payau (tambak). sebagai ikan yang
bersifat euryhaline (dapat menyesuaikan diri pada rentang salinitasi yang
luas), bandeng dapat hidup dengan baik di air tawar. Di air tawar, bandeng
dapat dipelihara di kolam, keramba, hampang dan Kolam Jaring Apung (KJA).
Berikut ini akan dijelaskan teknik budidaya ikan bandeng di air tawar,
Adaptasi
Nener (anak bandeng)
Nener, pada
umumnya diproduksi dalam sistem air laut sejak induk hingga pendederan dengan
rentang salinitasi air 30-32 ppt (telur dan larva) dan salinitas 10-20 ppt
(golongan muda).
Maka, agar bandeng dapat dipelihara di air tawar, dengan salinitasi air 0-5 ppt maka perlu dilakukan adaptasi. Karena, semakin menurun tingkat salinitasi air, maka tingkat kematian nener (bibit bandeng).
Maka, agar bandeng dapat dipelihara di air tawar, dengan salinitasi air 0-5 ppt maka perlu dilakukan adaptasi. Karena, semakin menurun tingkat salinitasi air, maka tingkat kematian nener (bibit bandeng).
Pada
dasarnya, nener sangat mudah beradaptasi dengan air tawar, asalkan penurunan
salinitasi air tidak dilakukan secara mendadak, tapi dilakukan secara bertahap.
Penurunan salinitasi air idealnya seperti dari 30 ppt untuk mencapai 0 ppt selama 3 hari dengan penurunan salinitasi air 10 ppt per hari.
Penurunan salinitasi air idealnya seperti dari 30 ppt untuk mencapai 0 ppt selama 3 hari dengan penurunan salinitasi air 10 ppt per hari.
Untuk
melakukan proses adaptasi nener kedalam air tawar, biasanya dilakukan dalam bak
dengan kapasitas 1000 ekor nener/m2.
Lalu secara bertahap proses penurunan salinitasi air dilakukan dengan mengurangi air laut di dalam bak dengan menambah air tawar.
Begitu terus hingga nener benar-benar dapat beradaptasi dengan air tawar secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar nener tidak stres dan mati.
Lalu secara bertahap proses penurunan salinitasi air dilakukan dengan mengurangi air laut di dalam bak dengan menambah air tawar.
Begitu terus hingga nener benar-benar dapat beradaptasi dengan air tawar secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar nener tidak stres dan mati.
Pembesaran
Bandeng di Kolam
Apabila
bandeng akan dipelihara dalam kolam tanah, terlebih dahulu kolam dipersiapkan
agar pada saat bandeng akan di tebar, kolam dalam kondisi baik. Berikut ini
tahapan-tahapan dalam Pembesaran bandeng di kolam.
1. Persiapan
Kolam
Kolam di
keringkan selama 3-7 hari, fungsinya untuk membunuh hama dan kuman penyakit
yang berada di dasar kolam.
Pematang Kolam harus kuat, dan buat pintu air pada kolam agar pada saat pengeringan kolam mudah dilakukan.
Pematang Kolam harus kuat, dan buat pintu air pada kolam agar pada saat pengeringan kolam mudah dilakukan.
Cangkul
dasar kolam agar tanah pada dasar kolam pada waktu diairi akan cepat melumpur.
Lalu taburi dasar kolam dengan kapur sesuai dengan pH tanah, fungsi pemberian
kapur pada dasar kolam yaitu untuk menaikan pH kolam menjadi 7,0 - 8,0 dan
berfungsi sebagai pencegah serangan penyakit pada nener.
Selanjutnya
taburi kolam dengan pupuk organik dengan volume 1 ton/hektare, ditambah pupuk
Urea dan TSP dengan volume Urea 150kg/hektare dan TSP 75kg/hektare.
Setelah proses pemupukan selesai, airi kolam dengan ketinggian air 10 cm dan biarkan selama 3-4 hari, hal ini dimaksudkan agar jasad renik tumbuh pada dasar kolam selama proses pembusukan pupuk organik dan pupuk buatan tadi.
Pada hari ke 5 pengairan, air dalam kolam ditambah hingga mencpai ketinggian 40 cm
Setelah proses pemupukan selesai, airi kolam dengan ketinggian air 10 cm dan biarkan selama 3-4 hari, hal ini dimaksudkan agar jasad renik tumbuh pada dasar kolam selama proses pembusukan pupuk organik dan pupuk buatan tadi.
Pada hari ke 5 pengairan, air dalam kolam ditambah hingga mencpai ketinggian 40 cm
2. Penebaran Benih
Penebaran benih
ikan bandeng (nener) dapat dilakukan setelah kolam diari dengan ketinggian 40
cm, penebaran benih pada kolam harus sesuai dengan kapasitas kolam, untuk nener
yang berukuran panjang 3-5 cm (golongan bandeng muda), perbandingan isi kolam
yaitu 3-5 ekor per meter persegi.
Selama
proses Aklimatisasi (adaptasi nener pada kolam baru) di kolam baru yang
berlangsung selama 3-7 hari, bandeng muda tidak memerlukan pakan buatan, karena
makanan sudah tercukupi dari pemberian pupuk organik dan pupuk buatan tadi.
Setelah 7 hari penebaran, air kolam ditambah hingga mencapai ketinggian 1 meter dan pakan buatan (pelet) baru dapat diberikan.
Setelah 7 hari penebaran, air kolam ditambah hingga mencapai ketinggian 1 meter dan pakan buatan (pelet) baru dapat diberikan.
3. Pemberian Pakan Buatan (pelet)
Pemberian
Pakan Buatan pada budi daya pembesaran bandeng dilakukan sebanyak 3 x sehari
dengan volume 50 kg/hektar/hari atau 3-5% bobot massa bandeng.
Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari jam 07.00-08.00 dengan kadar 20% = 10kg/hektare, pada siang hari jam 11.00 - 12.00 dengan kadar 40% = 20kg/hektare, dan sore hari pada jam 16.00 - 17.00 dengan kadar 40% = 20kg/hektare.
Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari jam 07.00-08.00 dengan kadar 20% = 10kg/hektare, pada siang hari jam 11.00 - 12.00 dengan kadar 40% = 20kg/hektare, dan sore hari pada jam 16.00 - 17.00 dengan kadar 40% = 20kg/hektare.
4. Pemanenan
Bandeng
dapat dipanen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk umpan hidup bandeng dapat
dipanen setelah berusia 4 bulan dengan berat bandeng 10-20 ekor/kg.
Untuk
Bandeng konsumsi, bandeng dapat dipanen setelah bandeng berusia 6 bulan dengan
berat bandeng 3-4 3 ekor/kg.
Dan untuk budi daya pembesaran bandeng super, lama pembesaran dilakukan sampai bandeng berusia 8-10 bulan dengan berat 1 - 2 ekor/kg.
Dan untuk budi daya pembesaran bandeng super, lama pembesaran dilakukan sampai bandeng berusia 8-10 bulan dengan berat 1 - 2 ekor/kg.
Itulah
informasi tentang cara budidaya bandeng di air tawar mudah-mudahan bisa
bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !
Post a Comment for "Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar"